Marketing di Era Digital: Mengapa Banyak Marketer Akan Kehilangan Pekerjaan dan Apa yang Harus Dilakukan
Di dunia marketing saat ini, tantangan semakin berat. Banyak marketer yang merasa tertekan dan bahkan khawatir pekerjaan mereka akan hilang atau digantikan. Tapi bukan karena mereka tidak kompeten. Sebenarnya, kondisi dunia marketing yang semakin kompleks dan berubah cepat menjadi penyebab utama.
Biaya Iklan yang Melonjak
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi marketer saat ini adalah tingginya biaya untuk menjalankan iklan berbayar (paid ads). Semakin banyak perusahaan yang berlomba-lomba menggunakan platform iklan, dan ini menyebabkan harga semakin melonjak. Hal ini jelas mempengaruhi anggaran yang dimiliki oleh tim marketing, yang semakin terbatas.
SEO yang Cepat Berubah
Selain itu, dunia SEO (Search Engine Optimization) juga tak kalah gila. Perubahan algoritma yang cepat dan tidak terduga membuat strategi SEO yang sebelumnya berhasil, bisa tiba-tiba tak efektif. Untuk tetap bertahan, marketer harus terus beradaptasi dengan perubahan ini, yang tentu saja membutuhkan banyak usaha dan waktu.
Tekanan untuk Terus Meningkatkan Pertumbuhan dengan Budget yang Terbatas
Marketer juga seringkali dihadapkan pada permintaan untuk terus meningkatkan pertumbuhan bisnis, namun dengan anggaran yang dipotong. Tantangan ini membuat mereka harus bekerja lebih keras, namun tanpa dukungan yang memadai. Bahkan, banyak yang merasa terjebak dalam situasi yang membuat mereka semakin sulit untuk mencapai tujuan.
Persaingan yang Makin Ketat dan Dominasi AI
Di sisi lain, produk yang sebelumnya bisa dibedakan dengan jelas, kini semakin sulit untuk dipisahkan satu sama lain. Semuanya kini "dibumbui AI", yang membuat pembeda antar produk semakin tipis. Ini menambah tantangan bagi marketer yang harus bekerja keras untuk tetap relevan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Konten Sosial Media yang Tidak Menarik
Feed sosial media yang semakin ramai dengan konten yang tidak jelas juga menjadi masalah tersendiri. Banyak konten yang terlihat seperti sampah karena tidak mengandung nilai yang jelas dan tidak dapat menarik perhatian audiens. Hal ini membuat marketer semakin sulit untuk menciptakan konten yang benar-benar efektif.
Fokus pada Profit, Lupa Funnel Atas-Tengah
Banyak bisnis yang kini fokus hanya pada profit, sehingga mengabaikan funnel pemasaran bagian atas dan tengah. Padahal, untuk menjaga keberlanjutan bisnis, bagian-bagian ini sangat penting. Ketika fokus hanya pada konversi, proses yang mendalam untuk membangun hubungan dengan pelanggan seringkali terabaikan.
Tidak Hanya Kamu yang Merasa Kecewa
Kamu bukan satu-satunya yang merasa tertekan dengan situasi ini. Semua marketer merasakannya. Mereka harus bekerja tiga kali lebih keras, dengan hasil yang seharusnya lebih baik, namun dengan anggaran yang jauh lebih sedikit. Ironisnya, orang-orang yang memberi perintah seringkali tidak mengerti dunia marketing dengan baik.
Ekspektasi yang Tidak Realistis
Marketer sering kali diminta untuk memiliki berbagai kemampuan sekaligus, mulai dari performance marketing, branding, data analysis, storytelling, hingga penguasaan berbagai tools. Padahal, mereka bukan AI yang bisa melakukan semuanya sendiri, dan tentu saja bukan tim besar dengan banyak anggota yang bisa menangani setiap aspek.
Mengapa Banyak Marketer Bekerja di Sistem yang Rusak
Real talk: Banyak marketer yang bekerja di sistem yang rusak. Meskipun sudah bekerja keras, jika sistem yang ada tidak mendukung, hasilnya tidak akan maksimal. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa marketing saat ini membutuhkan reset total.
Langkah-Langkah untuk Mengatasi Tantangan Marketing
Untuk bertahan dalam kondisi ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperbaiki sistem pemasaran:
-
Fokus pada Channel yang Berkinerja Baik
Jangan coba untuk menjalankan semua channel pemasaran sekaligus. Fokuskan usaha pada yang terbukti efektif dan stop yang hanya membuang waktu dan anggaran. -
Hentikan Campaign yang Hanya "Keren" di Mata Bos
Jangan terlalu banyak mengejar campaign yang hanya terlihat bagus di mata atasan, tetapi tidak memberikan hasil yang nyata. -
Lakukan Audit pada Semua Upaya Pemasaran
Lakukan audit untuk mengevaluasi mana saja upaya pemasaran yang benar-benar berkontribusi pada pipeline dan hasil bisnis yang diinginkan. -
Bangun Tim Marketing yang Lean dan Memahami Prioritas
Tim yang terlalu besar tidak selalu efektif. Bangun tim kecil yang fokus pada prioritas, dan pastikan setiap anggota memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan bersama. -
Jangan Mengandalkan Semua Kemampuan pada Satu Orang
Tidak perlu mengharapkan satu orang untuk memiliki semua skill. Lebih baik membangun sistem dan tim yang solid, daripada mencoba membuat seseorang menjadi "superhero". -
Jujur pada Leadership
Jika ada hal yang tidak masuk akal atau target yang tidak realistis, berani untuk menantang dan memberi masukan kepada leadership. Marketing bukanlah sihir.
Kesimpulan
Kesimpulannya, ini bukan tentang kurangnya usaha dari para marketer. Ini tentang perubahan besar dalam dunia marketing, yang kadang tidak sejalan dengan ekspektasi yang masih mengacu pada masa lalu. Berani berbicara jujur tentang tantangan yang ada adalah langkah pertama untuk memperbaiki semuanya.
Dengan melakukan reset dalam pendekatan pemasaran, kita bisa menghadapi tantangan ini dengan lebih siap dan lebih efektif, tanpa mengorbankan kualitas atau hasil yang dicapai.